RAYMUA melakukan Fund rising di Malaysia

Setelah pihak donator tidak melanjutkan lagi program bantuan untuk Rumah Anak yatim Makanul ‘Ubidiyah, pihak managemen Yayasan Makanul ‘Ubudiyah terus melakukan berbagai usaha pengumpulan dana untuk membantu agar Rumah Anak Yatim Makanul ‘Ubudiyah tetap berjalan dan bisa terus membina anak-anak yatim tersebut. 

Namun usaha tersebut masih belum cukup untuk menutupi biaya kebutuhan operasional bulanan, Alhamdulillah pertolongan Allah Subhanallahu ta’ala menggerakan hati siapa-siapa yang mau membantu untuk keberlangsungan pembinaan anak yatim ini.

Bapak Azhari Mohamed warga Negara Malaysia mulai mengambil alih untuk urusan pengumpulan dana (derma/fundrising), dimana Bapak Azhari beserta keluarga turut mempromosikan serta juga melakukan kegiatan pengumpulan dana di Negara Malaysia.

Bapak Azhari Sedang memberikan sedikit pengarahan di RAYMUA

Bapak Azhari Mohamed terus berupaya untuk berkomunikasi dan melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga social yang ada di Malaysia, hal ini tentunya didorong semangat untuk beribadah kepada  Allah Subhanallahu ta’ala dan juga untuk membantu sesama muslim.

Tiap 2 bulan sekali Bapak Azhari datang untuk berkunjung dan bersilathurrahmi dengan pengelola Rumah Anak Yatim Makanul ‘Ubudiyah Aceh sekaligus mengatar bantuan dana untuk anak-anak yatim yang tinggal di Rumah Anak Yatim Makanul ‘Ubudiyah Aceh (RAYMUA). Dana bantuan tersebut diperoleh pak Azhari dari sedekah-sedekah berbagai pihak serta bantuan lembaga-lembaga social yang ada di Malaysia.

Bapak Azhari Mohamed telah terlibat sebagai dewan penasehat RAYMUA dari 2008 dimana dikala itu bapak Azhari sering mengantar bantuan dari donator penuh di Malaysia. Walaupun tidak ada bantuan dari donator besar pihak Pak Azhari dan keluarga tetap turut melakukan Fund Rising di Malaysia untuk membantu anak-anak yatim di RAYMUA yang dianggap sebagai anak-anak beliau sendiri. 

Peluang bantuan untuk Rumah Anak Yatim Makanul ‘Ubudiyah Aceh (RAYMUA) ini diharapkan oleh managemen pengelola RAYMUA akan terus mengalir dan tetap ada sehingga RAYMUA bisa terus bergerak untuk membina anak-anak yatim dari berbagai wilayah di Aceh.