Anak Yatim RAMUA Dilatih Membuat Mi non formalin oleh SAUM Aceh
BANDA ACEH – Sebanyak 45 remaja yang terdiri dari anak yatim
dan fakir yang tinggal di Rumah Anak Yatim Makanul 'Ubudiyah dilatih membuat mi tanpa menggunakan bahan pengawet formalin serta boraks, di Rumah Anak Yatim Makanul Ubudiyah (RAMUA), Gampong Lambaro Sibreh,
Sukamakmur, Aceh Besar, Minggu (17/7). Kegiatan yang dilaksanakan
komunitas Saudagar Muda (Saum) Aceh bekerja sama dengan Yuk Bisnis
(Yubi) Aceh dan GetLatela ini bertujuan untuk memperkenalkan makanan sehat yang dapat
dibuat dari bahan-bahan organik di lingkungan sekitar.
Trainer Zuhaida, Stp menunjukan hasil mie sehat buatan anak-anak yatim
Trainer pembuat mi dalam kegiatan tersebut, Nurzahidah trainer kepada Serambi mengatakan dalam pembuatan mi itu digunakan
bahan-bahan yang mengandung antioksidan tinggi, seperti wortel, labu,
ketela, sawi, bayam, dan lainnya. “Karena dengan antioksidan dapat
menghambat proses pengasaman sehingga mencegah makanan cepat basi,”
ujarnya
Dalam pembuatan mi ini, pihaknya menggunakan bayam yang diblender
halus lalu dicampur dalam adonan tepung yang akan dibuat mi. Melalui
pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat mengenal pangan lokal,
serta memproduksi mi sendiri dengan menggunakan bahan-bahan pangan yang
ada di sekitar, dan lebih menghargai kesehatan.
“Akhir-akhir ini juga banyak ditemukan mi yang mengandung bahan
pengawet, sangat disayangkan hal ini terjadi. Maka kita memperkenalkan
cara membuat mi yang sehat dan aman untuk dikonsumsi,” ucapnya.
Foto bersama setelah pelatihan
Sementara Ketua Yayasan Rumah Anak Yatim Makanul Ubudiyah, Muallim
Ibrahim menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan tersebut, dan kegiatan
serupa dapat dilakukan lagi kedepannya. Ia menambahkan ke-45 anak yatim
dan fakir tersebut merupakan anak-anak yang tinggal di Rumah Yatim
Makanul Ubudiyah. “Mereka tinggal dan belajar mengaji disini, sementara
sekolahnya di Sibreh,” ujarnya. (una)
"Barangsiapa mengambil anak yatim dari kalangan Muslimin, dan memberinya makan dan minum, Allah akan memasukkannya ke surga, kecuali bila is berbuat dosa besar yang tidak terampuni.( HR. Turmudzi)